Langsung ke konten utama

Ponokawan Takmir dan Dewi Vetha

Salah satu sahabat ponokawan Somen, Takmir adalah seorang penasehat kerajaan alias perewang dari Negeri Mulyo, dengan Raja Arha. Sebelum tinggal di Negeri Mulyo, Takmir bertugas di Negeri Ngelampis tak jauh dari negeri tersebut. Ia pindah karena pernikahan sang Ratu. Sama seperti saat bertugas di Negeri Ngelampis, di Negeri Mulyo pun Takmir bertugas menjaga, melayani, dan menasehati salah satu putri kerajaan. Seharusnya tugas tersebut dilakukan oleh para ponokawan wanita, seperti Cangik atau Limbuk, namun pekerjaan itu juga cocok dikerjakan oleh Takmir. Karena ia adalah seorang ponokawan yang mengerti masalah wanita dan mampu menghibur dimanapun dan kapanpun, terutama bagi para putri kerajaan.

Kali ini di Negeri Mulyo, Takmir bertugas mengawal Dewi Vetha, Putri Raja Arha, ia harus melindungi putri apabila keluar dari kerajaan. Kemanapun, baik dalam misi diplomasi ataupun pendidikan, Putri Vetha ditemani oleh Takmir, bahkan saat survey lokasi UMPENS.

Sore itu, ponokawan Somen, Junet, dan Rido mendatangi ITATS, lokasi akan diadakannya UMPENS, mereka berniat melihat ruang tes mereka. Setelah memarkir motor, mereka bergegas menuju gedung H, "Gak bal-balan a Men?" guyon Rido, ketika melihat orang-orang bermain bola. "Halah, kapan-kapan ae, wes sore wah, haha." jawab Somen. Setelah itu tibalah mereka di Gedung H ITATS, mereka muter-muter mencari ruang tes. "Gak nemu-nemu ene, nang lantai piro seh?" Junet dongkol, dia mulai merasa kecape'an, hla yo'opo maneh, mulutnya memble.

Tiba-tiba di lantai 3, Ketiga ponokawan mendapati ponokawan Takmir bersama Dewi Vetha, mereka juga sedang mencari ruang tes, "Cieeciee.." Somen nyamber, ngguyoni. Ponokawan Takmir mengibas poninya, cliing, semuanya terperangah, apalagi Junet dengan memble dan Aji Jambulseoknya. "Ini hanyalah tuntutan pekerjaan, Men." Takmir mencoba mencari alasan. "Wes eroh tempat tes e a?" Dia mencoba mengalihkan pembicaraan. Di telinga Junet, Somen berbisik, "Koyok media ae mengalihkan pembicaraan." Junet geli-geli, "Opo iki Men, teles, ojok muncrat!" "Sitiik.."

"Ayo, tak duduhi tempat tes e, kata e ndak ketemu.." ajak Takmir, ce' lali perihal yang tadi. Mereka kembali muter-muter, namun akhirnya ketemu ruang tes, ponokawan Somen satu ruang dengan Rido, dan Somen berada tepat di depan pengawas.

Setelah puas nyangkruk di ITATS, mereka berencana kembali, ponokawan Takmir tetap akan mengantar Dewi Vetha kembali ke kerajaan Mulyo. Berbeda dengan ketiga ponokawan lainnya, yang mengendarai motor, Takmir dan Dewi Vetha memilih untuk berjalan kaki. Memang ponokawan Takmir harus profesional dalam menjalankan tugasnya untuk selalu menjaga sang dewi, wujud sumpah setianya kepada Raja Arha.

Namun apakah ada suatu perasaan istimewa di antara mereka atau tidak, hanyalah mereka berdua yang tahu, dan Tuhan Yang Maha Mengetahu.

telah ditweetkan oleh

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Dua Ekor Burung Merpati

Alkisah, di sebuah hutan terdapat 2 ekor burung merpati yang bersahabat. Burung merpati putih dan burung merpati berwarna cokelat. Mereka berdua adalah sahabat sejati. Keduanya saling menolong dan membantu jika ada salah satu di antara mereka yang membutuhkan. Tidak hanya kepada sahabatnya, mereka terkenal baik hati kepada seluruh penghuni hutan. Baik merpati putih maupun merpati cokelat adalah burung yang ramah dan jujur. Hanya saja merpati putih yang lebih cerdas daripada merpati cokelat. Merpati putih suka mencari tahu tentang segala hal.  Merpati putih selalu bersama merpati cokelat kemana pun mereka pergi, mulai dari mencari makan, belajar dan mengunjungi teman yang lain. Penghuni hutan yang lain sudah mengetahui persahabatan di antara keduanya, bahkan sang raja hutan, yaitu singa yang memberikan istilah sahabat sejati kepada keduanya. Pada suatu hari yang cerah, saat merpati putih dan merpati cokelat terbang bersama, mereka melihat kerumunan binatang di bawah mereka.

Rahasia di Balik Nama 'Soi'

ii..So'i takok ii.. ii..So'i takok ii... ii..So'i takok ii.. (RE: ii..So'i tanya ii) Tulisan diatas adalah lagu yang sering dinyanyikan Gentong, saat bertanya tentang pelajaran kepadaku.   SOI. Nama yang terdiri dari 3 huruf ini menjadi saksi perjalanan hidupku. Setiap orang yang bertemu dan mengetahui nama populerku, yaitu soi, mereka bertanya, apa hubungannya Safrizal Ariyandi dengan Soi. Namun, nama Soi atau yang sekarang bisa menjadi Soimin, Somen, atau Sombe, memiliki perjalan panjang dalam penciptaan nama tersebut. Melalui artikel ini, aku akan mengungkapkan rahasia di balik nama yang melegenda tersebut.

Ekspresi Galau dalam Bahasa Jepang

suatu ketika, saya ngetweet di @bhsjepang, sekalian menambah ekspresi2 dalam bahasa jepang, lalu ada follower yang mention, "tema hari ini galau ya?" hehehe, jadi saya membuat rangkuman tweet saya yang dikira galau tersebut, 1. aishitemo ii desu ka | bolehkah aku mencintaimu? 2.  anata no egao ga daisuki desu yo | aku sangat suka senyumanmu lo 3. konban, boku no yume ni anata o aitai desu | malam ini, aku ingin bertemu dg mu di dalam mimpiku