Sepertinya Petruk penasaran dengan tulisan njelimet yang ada di brosur yang baru didapatnya.
''opo kuwi, Truk?'' samber Gareng, hladalah Bagong nyauti, ''iku boso jepang, ckckck...nihongo desu yo.'' Petruk dan Gareng mlongo, seperti ketika melihat Dropadi ditelanjangi di depan para Korawa dan Pandawa saat bermain dadu, seakan tak percaya.
''Sini sini, ta'uruki..'' Bagong rada sombong, ''ini bahasa jepang, tulisannya kayak pallawa atau aksara jawa..'' Petruk mantuk-mantuk. Petruk dan Gareng menyimak pelajaran yang diajarkan oleh Bagong, tiba-tiba sang Rama, Semar lewat, ''heuheuheu, good good.''
Usut punya usut, setelah diselidiki oleh akun anonim
Setelah menerka isi hati Bagong, Gareng yang memiliki Aji Atiselidik dari Batara Guru, Bagong mulai senang berbahasa jepang, saat Bagong melihat iklan salah satu motor, yang ada JKT48 sambil nyanyi ''aitakatta! aitakatta!'' Ia lalu tertarik untuk mempelajari boso jepun. Bagong teringat salah satu ponokawan yang bernama Somen, ia ahli bahasa jepang, Somen memberi beberapa wejangan ala Negeri Geje.
Somen berkata, ''temenan Gong, awakmu pengen mendalami boso jepang? bosone penjajah?'' Bagong mesam-mesem, umbele meler, sruuut sruuut. ''lek pancen niatmu wes bulat alias bunder koyok donat, ndang followen
''Ora eroh? Gong, takkandano Ramamu lo..'' ''Hadeeeeeh'', Bagong mengeluarkan IPad nya, langsung OL twitter, lewat akunnya, ia ngetweet 'TEST'.
Memang sekarang jamannya twitter, ponokawanpun sudah bertweet2 ria, macam orang-orang modern jaman sekarang. Tekan arek SD sampe' anggota DPR nduweh twitter, dari via BB sampe' via Android, dari tweet geje sampe' tweet galau, ''heuheuheu'' Semar nyauti.
''Wes wes mbalik nang ceritane Bagong berguru ng Somen, malah mbelakrak iki!'' Petruk nyeneni Togog seng ket mau pating nyerocos. Ternyata yang dari tadi cerita mengenai Bagong belajar bahasa jepang adalah Togog, kawan lama, yang mulai menggeluti bisnis pengadaan kitab. Tapi Togog termasuk pebisnis yang baik, tak seperti oknum-oknum yang wani ngorupsi dana pengadaan Al-Qur'an, ''kedusan babahno!..'' kata Semar.
Togog memekik ''kembali ke laptop!..'' ia melanjutkan cerita ketika Bagong ngguru nang Somen. Setelah membuka akun twitternya, Bagong memfollow
Setelah puas, Bagong kembali mendengarkan wejangan dari Somen, sambil membaca tweet2 nya mbah
''Ket awal iku aura e wes bakalan mudeng lek diuruki Rudi Sensei, hiragana, katakana, apal kabeh, hehe...'' Bagong memotong pembicaraan, ''Sek, Men''
''Griyanipun Rudi Sensei teng pundi?'' Bagong penasaran, Somen ngelirik ndukur, mikir, trus iling ''Omahe Rudi Sensei nang Wiyung, Suroboyo'' ''Oalah, ingkang badhe teng UNESA Lidah Etan niku, nggih?'' ''yoyoy..'' Somen mantuk, ia menyarankan agar Bagong berguru pada Rudi Sensei.
Setelah mendengarkan saran dari Somen, Bagong meluncur ke Wiyung menemui Rudi Sensei, ''tok..tok..tok'' Bagong mengetuk pintu rumah.
Ketika asyik bercerita, rumah Rama Semar didatangi KPK, para anggota KPK bermaksud menangkap Togog, yang tlah memberi suap kepada Jaksa Muda. Togog sebagai seorang pebisnis alias pengusaha, mulai ikut-ikutan politik, karena partainya yang terbelit kasus, ia menyuap seorang Jaksa Muda. Togog diseret menuju mobil KPK, para wartawan berdatangan, Petruk, Gareng, Bagong, Semar geleng kepala bareng2, kayak chearleader. Rumah Rama Semar mendadak ramai, namun perlahan-lahan sepi, seiring rombongan KPK pergi meninggalkan kediaman Rama Semar.
Petruk dan Gareng masih penasaran dengan kelanjutan cerita Togog, mereka bertanya langsung kepada Bagong, ''piye mas kelanjutanne?'' Bagong njawab, ''rahassiaaa..hahaha'' sambil tertawa lebar bak Rahwana, dan mereka semua bingung, Semar berbisik, 'heuheuheu'.
Tamat
telah ditweetkan oleh
Cerita di atas tiru2 Wayang Durangpo by Sujiwo Tejo
konsep sama, cerita fresh hasil pemikiran Somen
Komentar
Posting Komentar