Selalu begitu, dalam keheningan dan perenungan, bayang-bayang mantan masih
menyelimuti hari-hari ponokawan Junet, sahabat Somen dari Negeri Legi. Setiap ia mengingat mantan kekasihnya, ia sedih, terlintas kenangan-kenangan indah mereka berdua, waktu di sebuah telaga Rindu contohnya. Dapat kita bayangkanlah bagaimana Junet ketika termenung, sedih dan
galau, dengan mulut memblenya dan Aji Jambulseok yang gak nguati.
Sementara itu, para penghuni kahyangan mencoba menerka, siapakah sosok wanita yang tlah membuat galau ponokawan bertubuh besar tersebut. Batara Ganesha, sang dewa ilmu, berkata, ''Ini Junet, pasti galau gara-gara ponokawan Rifa, mantannya 2 tahun yang lalu.'' Benar saja apa yang dikatakan oleh dewa berwajah gajah tersebut. Ponokawan Rifa, dari Negeri Kemancung adalah mantan Junet yang pertama.
Di pinggir telaga, Junet mengenang masa-masa indah itu, ketiga sahabatnya, Somen, Takmir, Rosed mendatangi Junet Sugalau tersebut. ''Kenapa Junet?'' tanya Rosed, ''Kepikiran mantan lagi?'' sambung Takmir, ''Sudahlah Jun, move on dong!'' saran Somen. ''Halah Men..Men, awaklo yo sering galau ae!'' bantah Junet kepada Somen yg sok gak galau, sambil melirik syirik, hampir saja keduanya duel.
Di antara keempat ponokawan, Junet dan Somen lah yg sering galau masalah Cinta, Junet terus sedih karena mantan, sedangkan Somen gara-gara Dewi. Mantan Junet adalah ponokawan Rifa, gebetan Somen adalah Dewi Kencana Asri. Takmir dan Rosed jarang sekali memikirkan masalah wanita.
''Sudahlah Jun, masih ada Arimbi, kan rumornya ia menaruh hati kepadamu.'' ucap Rosed sambil mengambil kunci motornya yang masih nyantol. ''Itu kan masih kabar angin, pun Arimbi adalah janda guruku, Bima alias Werkudara, kualatlah aku Seed.'' curcolan ala Junet, ia tambah sedih.
''Wes wes, sudah sudah, ayo metu ae, minggu minggu galau!'' ajak Takmir, sembari berjalan menuju motor Revo merah miliknya. ''Ealah, jek tas teko Miir..Miir.'' keluh Rosed, ''Nang endi seh?'' Somen bertanya dengan negesnya, sambil kukur-kukur sirah.
''Hmm...ke batagor Tya aja yuuk!'' ''Yang di Tenggilis itu ya?'' Junet sepertinya berminat, ''Yowes budal.'' Junet bergegas menuju Supra-nya. Masalah makanan saja sudah lupa cinta, namun tak apalah, akhirnya ponokawan Junet tak galau lagi, mereka cuss ke Negeri Tenggilis. Junet dng motor Supra, Rosed motor Jupiter, Takmir Revo merah, Somen Revo hitam meluncur ke tempat pelampiasan lapar, dan lupa ini hari apa.
telah ditweetkan oleh@ariyandi501
Sementara itu, para penghuni kahyangan mencoba menerka, siapakah sosok wanita yang tlah membuat galau ponokawan bertubuh besar tersebut. Batara Ganesha, sang dewa ilmu, berkata, ''Ini Junet, pasti galau gara-gara ponokawan Rifa, mantannya 2 tahun yang lalu.'' Benar saja apa yang dikatakan oleh dewa berwajah gajah tersebut. Ponokawan Rifa, dari Negeri Kemancung adalah mantan Junet yang pertama.
Di pinggir telaga, Junet mengenang masa-masa indah itu, ketiga sahabatnya, Somen, Takmir, Rosed mendatangi Junet Sugalau tersebut. ''Kenapa Junet?'' tanya Rosed, ''Kepikiran mantan lagi?'' sambung Takmir, ''Sudahlah Jun, move on dong!'' saran Somen. ''Halah Men..Men, awaklo yo sering galau ae!'' bantah Junet kepada Somen yg sok gak galau, sambil melirik syirik, hampir saja keduanya duel.
Di antara keempat ponokawan, Junet dan Somen lah yg sering galau masalah Cinta, Junet terus sedih karena mantan, sedangkan Somen gara-gara Dewi. Mantan Junet adalah ponokawan Rifa, gebetan Somen adalah Dewi Kencana Asri. Takmir dan Rosed jarang sekali memikirkan masalah wanita.
''Sudahlah Jun, masih ada Arimbi, kan rumornya ia menaruh hati kepadamu.'' ucap Rosed sambil mengambil kunci motornya yang masih nyantol. ''Itu kan masih kabar angin, pun Arimbi adalah janda guruku, Bima alias Werkudara, kualatlah aku Seed.'' curcolan ala Junet, ia tambah sedih.
''Wes wes, sudah sudah, ayo metu ae, minggu minggu galau!'' ajak Takmir, sembari berjalan menuju motor Revo merah miliknya. ''Ealah, jek tas teko Miir..Miir.'' keluh Rosed, ''Nang endi seh?'' Somen bertanya dengan negesnya, sambil kukur-kukur sirah.
''Hmm...ke batagor Tya aja yuuk!'' ''Yang di Tenggilis itu ya?'' Junet sepertinya berminat, ''Yowes budal.'' Junet bergegas menuju Supra-nya. Masalah makanan saja sudah lupa cinta, namun tak apalah, akhirnya ponokawan Junet tak galau lagi, mereka cuss ke Negeri Tenggilis. Junet dng motor Supra, Rosed motor Jupiter, Takmir Revo merah, Somen Revo hitam meluncur ke tempat pelampiasan lapar, dan lupa ini hari apa.
telah ditweetkan oleh
Komentar
Posting Komentar