Ngomongin cinta para ponokawan, Somen sudah, Junet sudah, Takmir sudah,
sekarang tinggal cinta ponokawan Rosed yang belum dibahas.
Rosed, walaupun dia ponokawan dari Negeri Semo, mukanya tidak kalah dengan para kesatria, semacam Arjuna atau Nakula-Sadewa. Di antara para ponokawan, Rosed lah yang memiliki kulit putih, dengan jenggot, dan sering digandrungi para wanita, dari dewi hingga raksesi. Dari sekian wanita yg mendekat, hanya ada dua wanita yg sanggup meluluhkan hati Rosed hingga sekarang, ''Sopo reek?'' ucap Junet, ''Melok ae'' Rosed sewot. Sikap kalem dan santun Rosed, membuat wanita sekelas Dewi Avas dari Negeri Tamus dan Dewi Rantri dari Negeri Dangan klepek-klepek, jatuh hati. Pernah kedua Dewi tersebut mengungkapkan cinta mereka kepada Rosed, namun karena dia sudah terlanjur menjadi ponokawan apa boleh buat.
Ya. Sebelum menjelma menjadi seorang ponokawan seperti sekarang, Rosed adalah seorang adipati atau perdana menteri dan juga seorang resi. Karena suatu hal yg datang dari dalam lubuk hatinya, Rosed memutuskan untuk hidup sebagai seorang ponokawan, guna menghibur para penikmat wayang. Sehingga cinta mereka harus kandas, kedua Raja Negeri tsb tidak menginginkan ponokawan yg akan mendapatkan kekuasaan sebagai raja.
Namun laksana cinta Bima dg Arimbi, semua sama di mata Tuhan, itu yang meyakini Rosed untuk melakukan backstreet alias cinta diam-diam. Hingga mendapat restu orang tua para dewi, dia rela melakukan hal tersebut, ''Dilakoni wae, opo onok e..'' ucapnya kepada Junet.
Dan Rosed sabar menunggu, namun ada satu kesalahan Rosed yg tidak bisa diteruskan. Yaitu ia membiarkan 2 orang mencintainya, tanpa ada kejelasan mana yg akan ia pilih, ia mencintai Dewi Avas juga Dewi Rantri, keduanya sama.
Rosed pernah membuat suatu perjanjian dengan Dewi Avas, bahwa ia akan dinikahi suatu hari nanti, namun tidaklah jelas mengenai hal itu. Hingga suatu ketika karena suatu hal, langit tak bisa membiarkan harapan-harapan kosong seperti itu, janji mereka berdua sirna alias batal. Walau begitu mereka berdua saling mencintai, dan semakin membuat keduanya larut dalam kebosanan karena ketidakpastian hubungan.
Ponokawan Rosed berusaha untuk move on. Tanpa diketahui Dewi Avas, Rosed mendatangi Negeri Dangan, ingin menemui Dewi Rantri. Di suatu taman di Negeri Dangan, ia melihat sesosok wanita ayu duduk sendiri di sebuah kursi. Ia lalu mendatanginya, dan berkata, ''Dewi..'' Dewi Rantri adalah seorang yg pendiam, ia hanya bisa tersenyum malu melihat pria yg dicintainya tersebut datang untuk bertemu.
Dalam hati Rosed yang penuh dg rasa takut bila ketahuan prajurit dan penjaga, juga terdapat niatan untuk berkata, ''Aku cinta padamu.'' Namun tiba-tiba dedaunan pohon taman berguguran, salah satu pohon tumbang, walau tidak ada hujan, tidak ada angin, ''Bruuk.'' Suaranya keras. Lagi-lagi penghuni langit tidak ingin membiarkan ada hati yang terluka gara-gara harapan-harapan kosong, Batara Bayu yang telah melakukan semua ini.
Setelah mendengar suara gemuruh di taman, para prajurit penjaga kerajaan segera mendatangi Dewi, melihat hal tersebut Rosed ketakutan. Lalu ia pergi meninggalkan Dewi tanpa satu katapun yang terucap, dari kejauhan dia menoleh, ia melihat air mata tumpah dari mata indah Dewi Rantri.
telah ditweetkan oleh@ariyandi501
Rosed, walaupun dia ponokawan dari Negeri Semo, mukanya tidak kalah dengan para kesatria, semacam Arjuna atau Nakula-Sadewa. Di antara para ponokawan, Rosed lah yang memiliki kulit putih, dengan jenggot, dan sering digandrungi para wanita, dari dewi hingga raksesi. Dari sekian wanita yg mendekat, hanya ada dua wanita yg sanggup meluluhkan hati Rosed hingga sekarang, ''Sopo reek?'' ucap Junet, ''Melok ae'' Rosed sewot. Sikap kalem dan santun Rosed, membuat wanita sekelas Dewi Avas dari Negeri Tamus dan Dewi Rantri dari Negeri Dangan klepek-klepek, jatuh hati. Pernah kedua Dewi tersebut mengungkapkan cinta mereka kepada Rosed, namun karena dia sudah terlanjur menjadi ponokawan apa boleh buat.
Ya. Sebelum menjelma menjadi seorang ponokawan seperti sekarang, Rosed adalah seorang adipati atau perdana menteri dan juga seorang resi. Karena suatu hal yg datang dari dalam lubuk hatinya, Rosed memutuskan untuk hidup sebagai seorang ponokawan, guna menghibur para penikmat wayang. Sehingga cinta mereka harus kandas, kedua Raja Negeri tsb tidak menginginkan ponokawan yg akan mendapatkan kekuasaan sebagai raja.
Namun laksana cinta Bima dg Arimbi, semua sama di mata Tuhan, itu yang meyakini Rosed untuk melakukan backstreet alias cinta diam-diam. Hingga mendapat restu orang tua para dewi, dia rela melakukan hal tersebut, ''Dilakoni wae, opo onok e..'' ucapnya kepada Junet.
Dan Rosed sabar menunggu, namun ada satu kesalahan Rosed yg tidak bisa diteruskan. Yaitu ia membiarkan 2 orang mencintainya, tanpa ada kejelasan mana yg akan ia pilih, ia mencintai Dewi Avas juga Dewi Rantri, keduanya sama.
Rosed pernah membuat suatu perjanjian dengan Dewi Avas, bahwa ia akan dinikahi suatu hari nanti, namun tidaklah jelas mengenai hal itu. Hingga suatu ketika karena suatu hal, langit tak bisa membiarkan harapan-harapan kosong seperti itu, janji mereka berdua sirna alias batal. Walau begitu mereka berdua saling mencintai, dan semakin membuat keduanya larut dalam kebosanan karena ketidakpastian hubungan.
Ponokawan Rosed berusaha untuk move on. Tanpa diketahui Dewi Avas, Rosed mendatangi Negeri Dangan, ingin menemui Dewi Rantri. Di suatu taman di Negeri Dangan, ia melihat sesosok wanita ayu duduk sendiri di sebuah kursi. Ia lalu mendatanginya, dan berkata, ''Dewi..'' Dewi Rantri adalah seorang yg pendiam, ia hanya bisa tersenyum malu melihat pria yg dicintainya tersebut datang untuk bertemu.
Dalam hati Rosed yang penuh dg rasa takut bila ketahuan prajurit dan penjaga, juga terdapat niatan untuk berkata, ''Aku cinta padamu.'' Namun tiba-tiba dedaunan pohon taman berguguran, salah satu pohon tumbang, walau tidak ada hujan, tidak ada angin, ''Bruuk.'' Suaranya keras. Lagi-lagi penghuni langit tidak ingin membiarkan ada hati yang terluka gara-gara harapan-harapan kosong, Batara Bayu yang telah melakukan semua ini.
Setelah mendengar suara gemuruh di taman, para prajurit penjaga kerajaan segera mendatangi Dewi, melihat hal tersebut Rosed ketakutan. Lalu ia pergi meninggalkan Dewi tanpa satu katapun yang terucap, dari kejauhan dia menoleh, ia melihat air mata tumpah dari mata indah Dewi Rantri.
telah ditweetkan oleh
Komentar
Posting Komentar