Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2015

Kolaborasi : Kejutan untuk Syamsir

Cerpen kolaborasi bersama Wulan Zair* Akhir-akhir ini rupaku berubah, tanpa ekspresi. Ada rasa bahagia tersirat dari balik diam. Perasaan sedih tak ingin kalah, menggelayut di raut wajah yang datar. Malam berganti pagi, siang menjelma sore, hanya menunggu waktu untuk merayakan kelulusan. Separuh dari temanku akan pulang. Aku sibuk memikirkan cara terbaik bersenang-senang tanpa perlu merasakan getirnya perpisahan. Kuputar isi otak brilianku hingga kusut akar-akarnya. Ah, kenapa semua ini menjadi begitu runyam. Hingga sore yang terang itu akan menghitam, tak ku dapati sebuah ide. Hanya beberapa coretan di kertas di depanku. Mungkinkah harus menunggu semua teman pulang, pikirku, untuk mendapatkan cara yang tak terlupakan, yang akan terkenang? Entahlah.

Kebahagiaan yang Telah Berlalu dan Kebahagiaan yang Tertunda

Ponokawan Somen bukan main senangnya, hari ini ia dapat berfoto dengan Dewi Kencana Asri, wanita yang dulu sangat dicintai. Ia tak dapat berhenti tersenyum ketika mengingat momen membahagiakan tadi , apalagi ketika melihat pipi merah Sang Dewi. Junet beranjak dari kursi yang ada di depan rumah di Negeri Legi. Sambil menyelam minum air, Junet meraih jaket, helm dan kunci motor miliknya dan menyiapkan sebuah kotak berbungkus kertas kado. Ia berencana mendatangi rumah Somen untuk merayakan wisuda salah satu sahabatnya tersebut. Bagaimana Somen menceritakan itu kepada teman-temannya menandakan bahwa kali ini ia merasa sangat bahagia. Harapan mengenai kehadiran Junet dan ponokawan yang lain hilang seketika. Apalagi harapan bahwa salah satu partner Somen, Ais yang datang memberikan kejutan hanya angan kosong. Telah lama dilupakan setelah melihat wajah manis Dewi Kencana Asri.