"Siapa yang tak ingin jadi juara kelas? Mendapat peringkat satu dan punya nilai tertinggi. Selain harus belajar sungguh-sungguh, beberapa hal ini dapat kalian lakukan supaya bisa mewujudkannya," ujar ponokawan Somen kepada para binaannya.
Di bawah pohon yang rindang itu, Somen bersama Bas, Amstrong, Raset, Ex, dan Santos menjalankan pembinaan rutin dunia pewayangan. Berbekal ilmu yang didapatkan selama mengabdi di Negeri Madayu dan kuliah di Padepokan Elektronika Pewayangan (PEP) juga pengalaman ngemong para Ksatria, Somen diutus oleh Raja Arifisna untuk membina ponokawan-ponokawan muda untuk bisa meneruskan jejak Somen.
Raset, ponokawan muda berbadan gemuk, yang sedari tadi memandangi bunga-bunga di sebelah kanan mereka kini menaruh fokus kepada sang mentor. "Mas, ayo segera beritahu apa yang harus kami lakukan supaya bisa peringkat satu di kelas, " pinta Raset.
"Eh, kamu dari tadi ndak mendengarkan, koq tiba-tiba tampak antusias?" tanya Sang Mentor. Binaan Somen yang lain melemparkan senyum penuh sarkasme kepada Raset.
"Iya nih, kenapa mendadak peduli?" ujar Amstrong kepada Raset. Bas, Ex, dan Santos tertawa. Sepertinya mereka semakin menikmati pembinaan yang dilakukan seminggu sekali tersebut.
Somen yang slalu tampak bijaksana tersebut mencoba menengahi, "Sudah-sudah, tidak apa-apa Raset mendadak mendengarkan. Sekarang, Mas akan sharing kegiatan-kegiatan yang biasa Mas lakukan supaya bisa juara kelas, mungkin saja kalian bisa menirunya." Somen memandangi satu per satu binaannya, ia dapat melihat pancaran semangat dari mata mereka. "Tapi, tentu saja apa yang Mas sampaikan ini bukan menjadi satu-satunya faktor supaya bisa ranking satu. Tidak. Tentu saja tidak. Ada banyak hal yang bisa kalian lakukan supaya bisa meraih suatu prestasi." Somen mengucapkan kata terakhir ketika ia menatap muka Ex, ponokawan muda yang ingin masuk tim mobil PEP. Somen melanjutkan, "Dan, ada banyak sekali prestasi yang bisa kalian raih. Menjadi juara kelas adalah salah satu prestasi yang dapat kalian perjuangkan."
Kelima binaan Somen kini semakin menaruh perhatian kepada ponokawan yang pernah mencintai Dewi Kencana Asri itu. "Mas juara kelas sejak masih SMA dulu, waktu jenggot belum sepanjang ini, " Somen mengelus-elus jenggotnya. "Jadi, kalian jangan sampe bilang Mas ini omdo alias omong doang karena memang apa yang nanti Mas sampaikan pernah Mas lakukan dan berbuah juara kelas." Somen melihat para binaannya manggut-manggut.
"Sebenarnya ada 5 hal yang slalu Mas lakuin dengan harapan supaya bisa juara kelas."
1. Smart Work
"Terserah sih kalian nantinya mau seperti apa, mau hard work atau smart work, hanya saja kalo Mas sukanya kerja cerdas. Jadi dalam belajar pun Mas suka mencari cara yang terbaik supaya bisa memaksimalkan kinerja otak, baik dalam mengingat materi maupun menyelesaikan permasalahan. Di tengah kesibukan Mas sebagai ponokawan, tentunya waktu untuk belajar menjadi sangat sedikit, maka Mas butuh cara-cara kreatif supaya semua materi dapat Mas kuasai. Terkait cara-caranya bagaimana, ini PR buat kalian untuk cari di internet. Bagaimana cara belajar yang efektif dan menyenangkan." jelas Somen.
2. Baik kepada Guru atau Dosen
Waktu semakin sore, namun ponokawan Somen beserta para binaannya masih bertahan di taman belakang Kerajaan Madayu, masih membahas rahasisa Somen bisa juara kelas selama SMA dan kuliah. Lalu, Somen melanjutkan, "Tidak dapat dipungkiri bahwa ilmu itu bisa kalian dapatkan dari mana saja, tapi yang paling utama adalah yang berasal dari guru atau dosen. Karena ada keberkahan di dalamnya. Berkah. Maka jangan sampai kalian berani dengan guru atau dosen. Slalu dengarkan jika mereka menerangkan materi. Catat apa yang diajarkan. Ingat, catat!" Somen menegaskan pada kalimat yang terakhir, "karena ilmu itu akan abadi jika diikat dengan tulisan."
Ooo. Kelima binaan ponokawan Somen tanpa dikomando, bersama-sama membentuk huruf o dengan mulut mereka, menandakan bahwa paham.
"Dengan memaksimalkan perkuliahan atau mendengarkan pelajaran di kelas, kalian tidak perlu susah-susah untuk belajar lagi. Cukup dengan mendengarkan apa yang diterangkan oleh guru-guru dan dosen-dosen kalian. Apalagi jika kalian aktif bertanya dan berdiskusi dengan mereka. Intinya adalah baiklah kepada guru dan dosen, dengan menjadi siswa atau mahasiswa yang baik."
3. Berdoa
Sebelum Somen melanjutkan ke poin ketiga, Somen mengeluarkan secarik kertas dari saku celananya. Kertas berupa gulungan kecil itu ia berikan kepada Santos. "Ini adalah tips kelima, tolong ini dibaca ketika Mas akhiri pembinaan hari ini. Ketika Mas sudah pergi." Kelima binaan Somen tampak keheranan. Somen dapat menerka bila sekarang mereka pasti sedang kebingungan.
Walaupun begitu, mereka dengan kompak menjawab, "Oke Mas."
"Tips ketiga supaya dapat ranking satu di kelas adalah berdoa. Walaupun ini sepertinya sangat umum, tapi percayalah jika hasilnya powerful. Mas sudah membuktikannya. Di akhir ibadah, Mas slalu berdoa supaya dilancarkan kuliah dan bisa jadi juara kelas. Minimal lima kali sehari doa itu Mas panjatkan," kata Somen yang semakin bersemangat. "Doa adalah inti dari ibadah, doa adalah bukti bahwa kita ini lemah dan butuh pertolongan-Nya. Jadi, poin ketiga kalian harus apa?"
"Berdoa!" ucap Raset. Bas, Amstrong, Ex dan Santos langsung melemparkan pandang kepada Raset.
"Siip," balas Somen sambil memberikan tanda dengan ibu jarinya.
4. Sedekah
"Sejauh ini kalian sudah mendapatkan 3 tips, ada yang bisa menyebutkan?" tanya Somen kepada para binaannya.
"Saya, Mas!" ujar Ex seketika. "Tiga hal tersebut adalah smart work, baik pada guru atau dosen dan berdoa."
"Bagus itu, Ex. " Somen tersenyum kepada Ex yang membalasnya dengan senyum lebih lebar. Somen melanjutkan, "Dan tips yang keempat adalah sedekah. Sedekah berarti memberikan rezeki kita kepada orang lain. Yang utama adalah kepada sanak keluarga kita, lalu teman-teman terdekat kita. Bagaimana cara sedekah paling asyik yang slama ini Mas lakuin? Yaitu dengan menraktir teman-teman Mas. Kalo juara kelas di PEP selalu dapat uang beasiswa kan ya? Hla itu gunakan untuk berbagi dengan teman-teman. Bisa buat makan bersama, beli jajan, dan lain-lain. Dan jangan lupa untuk infaq ke tempat-tempat ibadah."
Senja semakin merah ketika Somen menyebutkan poin keempat. Tampaknya ponokawan yang pernah melawan Raksasa Kamageni itu harus menyudahi pembinaannya.
"Karena waktu akan segera berganti malam, pembinaan hari ini Mas akhiri. Jangan lupa lakukan apa yang kalian pelajari hari ini, dan untuk kalian tinggallah beberapa menit untuk membaca pesan yang ada di kertas yang dibawa oleh Santos." Somen berdiri lalu menyalami satu per satu binaannya, pergi. Pamit.
Ketika dirasa jarak Somen dengan kelima binaannya sudah agak jauh. Somen berhenti dan berbalik dan melihat dari jauh bagaimana respon dari Raset, Bas, Amstrong, Santos dan Ex setelah membaca pesan yang diberikan kepada mereka. Mereka semua tampak lebih bersemangat. Setelah itu, Somen meneruskan perjalanannya kembali ke Kerajaan.
###
Karena poin kelima kayaknya nggak cocok untuk dimasukkan di dalam cerita, maka aku pengin menambahkannya di bagian ini. Sejak SMA, aku sangat tertarik dengan salah satu potongan ayat di Al Quran. Yaitu pada ayat ke-7 Q.S. Muhammad.
"Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu."
Di bawah pohon yang rindang itu, Somen bersama Bas, Amstrong, Raset, Ex, dan Santos menjalankan pembinaan rutin dunia pewayangan. Berbekal ilmu yang didapatkan selama mengabdi di Negeri Madayu dan kuliah di Padepokan Elektronika Pewayangan (PEP) juga pengalaman ngemong para Ksatria, Somen diutus oleh Raja Arifisna untuk membina ponokawan-ponokawan muda untuk bisa meneruskan jejak Somen.
Raset, ponokawan muda berbadan gemuk, yang sedari tadi memandangi bunga-bunga di sebelah kanan mereka kini menaruh fokus kepada sang mentor. "Mas, ayo segera beritahu apa yang harus kami lakukan supaya bisa peringkat satu di kelas, " pinta Raset.
"Eh, kamu dari tadi ndak mendengarkan, koq tiba-tiba tampak antusias?" tanya Sang Mentor. Binaan Somen yang lain melemparkan senyum penuh sarkasme kepada Raset.
"Iya nih, kenapa mendadak peduli?" ujar Amstrong kepada Raset. Bas, Ex, dan Santos tertawa. Sepertinya mereka semakin menikmati pembinaan yang dilakukan seminggu sekali tersebut.
Somen yang slalu tampak bijaksana tersebut mencoba menengahi, "Sudah-sudah, tidak apa-apa Raset mendadak mendengarkan. Sekarang, Mas akan sharing kegiatan-kegiatan yang biasa Mas lakukan supaya bisa juara kelas, mungkin saja kalian bisa menirunya." Somen memandangi satu per satu binaannya, ia dapat melihat pancaran semangat dari mata mereka. "Tapi, tentu saja apa yang Mas sampaikan ini bukan menjadi satu-satunya faktor supaya bisa ranking satu. Tidak. Tentu saja tidak. Ada banyak hal yang bisa kalian lakukan supaya bisa meraih suatu prestasi." Somen mengucapkan kata terakhir ketika ia menatap muka Ex, ponokawan muda yang ingin masuk tim mobil PEP. Somen melanjutkan, "Dan, ada banyak sekali prestasi yang bisa kalian raih. Menjadi juara kelas adalah salah satu prestasi yang dapat kalian perjuangkan."
Kelima binaan Somen kini semakin menaruh perhatian kepada ponokawan yang pernah mencintai Dewi Kencana Asri itu. "Mas juara kelas sejak masih SMA dulu, waktu jenggot belum sepanjang ini, " Somen mengelus-elus jenggotnya. "Jadi, kalian jangan sampe bilang Mas ini omdo alias omong doang karena memang apa yang nanti Mas sampaikan pernah Mas lakukan dan berbuah juara kelas." Somen melihat para binaannya manggut-manggut.
"Sebenarnya ada 5 hal yang slalu Mas lakuin dengan harapan supaya bisa juara kelas."
1. Smart Work
"Terserah sih kalian nantinya mau seperti apa, mau hard work atau smart work, hanya saja kalo Mas sukanya kerja cerdas. Jadi dalam belajar pun Mas suka mencari cara yang terbaik supaya bisa memaksimalkan kinerja otak, baik dalam mengingat materi maupun menyelesaikan permasalahan. Di tengah kesibukan Mas sebagai ponokawan, tentunya waktu untuk belajar menjadi sangat sedikit, maka Mas butuh cara-cara kreatif supaya semua materi dapat Mas kuasai. Terkait cara-caranya bagaimana, ini PR buat kalian untuk cari di internet. Bagaimana cara belajar yang efektif dan menyenangkan." jelas Somen.
2. Baik kepada Guru atau Dosen
Waktu semakin sore, namun ponokawan Somen beserta para binaannya masih bertahan di taman belakang Kerajaan Madayu, masih membahas rahasisa Somen bisa juara kelas selama SMA dan kuliah. Lalu, Somen melanjutkan, "Tidak dapat dipungkiri bahwa ilmu itu bisa kalian dapatkan dari mana saja, tapi yang paling utama adalah yang berasal dari guru atau dosen. Karena ada keberkahan di dalamnya. Berkah. Maka jangan sampai kalian berani dengan guru atau dosen. Slalu dengarkan jika mereka menerangkan materi. Catat apa yang diajarkan. Ingat, catat!" Somen menegaskan pada kalimat yang terakhir, "karena ilmu itu akan abadi jika diikat dengan tulisan."
Ooo. Kelima binaan ponokawan Somen tanpa dikomando, bersama-sama membentuk huruf o dengan mulut mereka, menandakan bahwa paham.
"Dengan memaksimalkan perkuliahan atau mendengarkan pelajaran di kelas, kalian tidak perlu susah-susah untuk belajar lagi. Cukup dengan mendengarkan apa yang diterangkan oleh guru-guru dan dosen-dosen kalian. Apalagi jika kalian aktif bertanya dan berdiskusi dengan mereka. Intinya adalah baiklah kepada guru dan dosen, dengan menjadi siswa atau mahasiswa yang baik."
3. Berdoa
Sebelum Somen melanjutkan ke poin ketiga, Somen mengeluarkan secarik kertas dari saku celananya. Kertas berupa gulungan kecil itu ia berikan kepada Santos. "Ini adalah tips kelima, tolong ini dibaca ketika Mas akhiri pembinaan hari ini. Ketika Mas sudah pergi." Kelima binaan Somen tampak keheranan. Somen dapat menerka bila sekarang mereka pasti sedang kebingungan.
Walaupun begitu, mereka dengan kompak menjawab, "Oke Mas."
"Tips ketiga supaya dapat ranking satu di kelas adalah berdoa. Walaupun ini sepertinya sangat umum, tapi percayalah jika hasilnya powerful. Mas sudah membuktikannya. Di akhir ibadah, Mas slalu berdoa supaya dilancarkan kuliah dan bisa jadi juara kelas. Minimal lima kali sehari doa itu Mas panjatkan," kata Somen yang semakin bersemangat. "Doa adalah inti dari ibadah, doa adalah bukti bahwa kita ini lemah dan butuh pertolongan-Nya. Jadi, poin ketiga kalian harus apa?"
"Berdoa!" ucap Raset. Bas, Amstrong, Ex dan Santos langsung melemparkan pandang kepada Raset.
"Siip," balas Somen sambil memberikan tanda dengan ibu jarinya.
4. Sedekah
"Sejauh ini kalian sudah mendapatkan 3 tips, ada yang bisa menyebutkan?" tanya Somen kepada para binaannya.
"Saya, Mas!" ujar Ex seketika. "Tiga hal tersebut adalah smart work, baik pada guru atau dosen dan berdoa."
"Bagus itu, Ex. " Somen tersenyum kepada Ex yang membalasnya dengan senyum lebih lebar. Somen melanjutkan, "Dan tips yang keempat adalah sedekah. Sedekah berarti memberikan rezeki kita kepada orang lain. Yang utama adalah kepada sanak keluarga kita, lalu teman-teman terdekat kita. Bagaimana cara sedekah paling asyik yang slama ini Mas lakuin? Yaitu dengan menraktir teman-teman Mas. Kalo juara kelas di PEP selalu dapat uang beasiswa kan ya? Hla itu gunakan untuk berbagi dengan teman-teman. Bisa buat makan bersama, beli jajan, dan lain-lain. Dan jangan lupa untuk infaq ke tempat-tempat ibadah."
Senja semakin merah ketika Somen menyebutkan poin keempat. Tampaknya ponokawan yang pernah melawan Raksasa Kamageni itu harus menyudahi pembinaannya.
"Karena waktu akan segera berganti malam, pembinaan hari ini Mas akhiri. Jangan lupa lakukan apa yang kalian pelajari hari ini, dan untuk kalian tinggallah beberapa menit untuk membaca pesan yang ada di kertas yang dibawa oleh Santos." Somen berdiri lalu menyalami satu per satu binaannya, pergi. Pamit.
Ketika dirasa jarak Somen dengan kelima binaannya sudah agak jauh. Somen berhenti dan berbalik dan melihat dari jauh bagaimana respon dari Raset, Bas, Amstrong, Santos dan Ex setelah membaca pesan yang diberikan kepada mereka. Mereka semua tampak lebih bersemangat. Setelah itu, Somen meneruskan perjalanannya kembali ke Kerajaan.
###
Karena poin kelima kayaknya nggak cocok untuk dimasukkan di dalam cerita, maka aku pengin menambahkannya di bagian ini. Sejak SMA, aku sangat tertarik dengan salah satu potongan ayat di Al Quran. Yaitu pada ayat ke-7 Q.S. Muhammad.
"Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu."
Komentar
Posting Komentar