Langsung ke konten utama

Juara Bersama BNI


Sekitar 3 tahun yang lalu, yaitu ketika saya berada di kelas 12 SMA. Saya mendapatkan 2 pengalaman berharga sekaligus. Ialah mendapatkan juara 1 di sebuah kompetisi dan berkesempatan memiliki tabungan di bank.

Waktu itu saya bersama teman-teman saya mengikuti Try Out Ujian Nasional berhadiah uang yang dilaksanakan di Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Surabaya atau yang sekarang menjadi Politeknik Pelayaran Surabaya di daerah Gunung Anyar Boulevard. Memang waktu itu saya hanya berkeinginan untuk menguji kesiapan sebelum menghadapi Ujian Nasional, sehingga tidak terlalu memikirkan hadiah, apalagi mendapatkan juara 1. Tidak terlintas sedikit pun pikiran mengenai kemenangan. Berbekal 2 buah pensil dan penghapus dan Bismillah, saya mengerjakan soal-soal yang diberikan dengan sebaik-baik yang saya bisa. Tidak ada persiapan khusus yang saya lakukan malam harinya, hanya saja karena saat itu saya adalah Ketua kelas, saya harus memberikan informasi terkait Try Out ini kepada teman satu kelas saya.


Soal demi soal saya kerjakan sesuai kemampuan, saya tidak mempunyai trik-trik khusus dan cara cepat (seperti yang diajarkan oleh lembaga bimbingan belajar) untuk mengerjakan soal-soal tersebut. Saya cuma bisa memaksimalkan ilmu dan pengajaran yang diberikan oleh Bapak dan Ibu guru. Saya terus saja mengerjakan, menikmatinya, hingga waktu yang disediakan berakhir. Dan lembar jawaban harus dikumpulkan dan saya dan peserta Try Out yang lain harus menunggu hasilnya. Tidak ada yang membisikkan kepada saya bahwa saya akan juara, tidak pula hati saya, yang biasanya penuh dengan firasat.

Beberapa jam terlewati, kini tibalah pengumuman pemenang. Sampai pengumuman 10 besar nilai terbaik pun tidak ada yang aneh, teman-teman satu kelas dan satu sekolah dengan saya tidak ada yang mencapai prestasi tersebut. Mungkin saja pesaing yang harus kami lawan cukup berat. Try Out di Politeknik Pelayaran Surabaya tersebut diikuti oleh ratusan (mungkin ribuan) siswa SMA kelas 12 dari berbagai SMA di Kota Surabaya. Saya dan teman-teman merasa harus segera tak acuh dan tidak berekspektasi lebih. Namun ketika juara 1 diumumkan (setelah juara 3 dan juara 2 tersebut namanya), saya tidak habis pikir, nama saya yang dipanggil. Safrizal Ariyandi. Saya, yang sedari awal tidak merasakan apa-apa, apalagi berharap juara, yang tidak membawa apa-apa, bahkan tas pun tidak, dinyatakan juara 1 Try Out Ujian Nasional. Sontak saja saya sangat kaget sekaligus senang, saya hampir terhenyak dari kursi yang saya duduki. Hingga harus melangkah maju ke depan untuk mendapatkan hadiah.

Saya maju dengan kaki-kaki yang akhirnya bisa diajak kompromi, yang sebelumnya bergetaran, tak keruan. Tidak ada pikiran untuk memotret untuk mendokumentasikan prestasi yang pertama kali saya dapatkan tersebut. Hanya saja, saya masih ingat momen dan kenangan ketika berada di depan banyak orang dengan predikat sebagai juara 1. Saya ingat saat itu saya membawa tulisan JUARA 1 yang terbuat dari kalender promosi BNI 46, sebuah bank, pikir saya. Karena memang ketika mendapatkan juara, hal yang saya pikirkan adalah uang. Dan sedikit rasa kecewa muncul ketika harus mengambil uangnya melalui bank. BNI (Bank Negara Indonesia), yang di kemudian hari saya ketahui merupakan bank yang sangat profesional.

Setelah beberapa kali sesi foto, saya dan para juara yang lain kembali ke tempat semula. Teman-teman saya segera mendekat dan mengucapkan selamat. Tidak ada perasaan selain senang dan bahagia, saya masih bisa merasakannya sampai sekarang. Beberapa rencana bagaimana seharusnya uang tersebut saya gunakan sudah ada di dalam kepala, salah satunya adalah memberikannya kepada kedua orang tua saya. Dan ternyata mereka menolak. Terang saja ada sedikit perasaan senang ketika saya mendapatkan hak sepenuhnya dari uang hadiah dari Try Out tersebut.

Kala keluar dari aula tempat berlangsungnya Try Out, saya menjadi pusat perhatian. Saya tidak bisa menghindari kesalahan tingkah yang saya lakukan. Karena saya tidak membawa tas, terpaksa kalender dan hadiah yang lain saya bawa dengan tangan kiri, karena tangan kanan saya gunakan untuk mengemudikan motor. Pintar? Tidak juga, saya waktu itu hanya beruntung. Sewaktu nilai diumumkan pun, saya hanya mencapai nilai 70. Dengan nilai itu, saya sudah bisa juara, sungguh aneh.

Hari di mana saya mendapatkan juara telah lewat, saya meminta tolong kepada salah seorang teman, Devian untuk menemani saya menuju salah satu cabang bank BNI yang ada di Politeknik Pelayaran Surabaya. Sebelumnya saya juga telah membuat janji dengan pemenang juara 2, yang mendadak menjadi teman saya gara-gara juara tersebut, untuk mengambil hadiahnya bersama-sama. Di pikiran saya waktu itu hanyalah Fresh Money atau uang tunai.

Memasuki ruang yang tidak terlalu besar itu, kami dihadapkan dengan salah seorang Customer Service (CS) wanita yang ramah. Tentunya, ini merupakan bukti dari penerapan budaya kerja BNI yaitu berorientasi kepada pelanggan. “Juara yang lain sudah ambil hadiahnya, Mas.” ucapnya kepada saya dan teman saya yang juara 2. Devian menunggu di ruang tunggu. Hanya ucapan tersebut yang masih saya ingat, karena setelah itu CS menjelaskan beberapa layanan yang dapat dilakukan bersama BNI. Layanan yang menurut saya sangat menguntungkan nasabah, dengan beberapa pilihan, sesuai kebutuhan. 

Saya yang masih awam dengan dunia perbankan di buat bingung awalnya, apalagi ketika mendapati bahwa hadiah yang akan saya terima akan dirupakan sebuah tabungan. Sedikit kecewa karena tidak mendapatkan uang langsung seperti apa yang saya bayangkan sebelumnya, namun tidak masalah, karena dengan itu saya mendapatkan satu pengalaman baru yaitu membuat tabungan, memiliki rekening, dan memiliki kartu ATM! Sebuah pengalaman berharga bersama bank milik negara yang lahir pertama kali setelah kemerdekaan.

Selepas membuat kartu ATM instan (karena saya harus menuliskan nama saya secara manual dan membubuhkan tanda tangan di kartu tersebut), uji coba di mesin ATM yang ada di sana dan bersalaman dengan CS yang ramah dan mengucapkan terima kasih, saya bersama teman-teman saya pergi dari sana. Sangat ramah, nilai saya mengenai pelayanan BNI.

Di hari berikutnya, saya mulai mencoba mengambil uang di ATM. Pengalaman pertama saya menggunakan mesin ATM. BNI adalah satu-satunya bank yang saya ketahui memiliki banyak sekali mesin ATM, yang tersebar. Sehingga saya dapat mengambil uang di mana pun saya berada. Dekat. Itulah gambaran BNI sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia. Saya teringat ketika saya baru saja mengantar teman pulang sekitar pukul 1 dini hari, dan saya membutuhkan uang. Saya menemukan ATM BNI di tempat yang bahkan tidak dapat saya duga.

Uang hasil juara tersebut kebanyakan saya gunakan untuk mentraktir teman-teman saya, keluarga saya dan guru-guru saya. Saya beruntung waktu itu BNI memberikan saya kesempatan untuk dapat berbagi dengan orang-orang terkasih, selaras dengan semangat BNI untuk terus membangun negeri, melalui kegiatan sosialnya, melalui CSR (Corporate Social Responsibility) seperti .Bina Lingkungan, Kampoeng BNI, BNI Go Green dan sebagainya. Berkat BNI dan ijin Allah Subhanallahuwata’ala, saya dapat melakukan banyak hal yang bermanfaat.

Tidak hanya itu, BNI telah memberikan pengalaman (sekali saya sebutkan) yang tiada terkira, untuk saya membuka tabungan dan mencicipi dunia perbankan. Dengan kemudahan yang diberikan, serasa untuk menjadi juara itu selalu dekat. Karena memang BNI adalah juara, dan saya pernah merasakan menjadi juara bersama BNI, juga ingin menjadi juara lagi dengan BNI.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Dua Ekor Burung Merpati

Alkisah, di sebuah hutan terdapat 2 ekor burung merpati yang bersahabat. Burung merpati putih dan burung merpati berwarna cokelat. Mereka berdua adalah sahabat sejati. Keduanya saling menolong dan membantu jika ada salah satu di antara mereka yang membutuhkan. Tidak hanya kepada sahabatnya, mereka terkenal baik hati kepada seluruh penghuni hutan. Baik merpati putih maupun merpati cokelat adalah burung yang ramah dan jujur. Hanya saja merpati putih yang lebih cerdas daripada merpati cokelat. Merpati putih suka mencari tahu tentang segala hal.  Merpati putih selalu bersama merpati cokelat kemana pun mereka pergi, mulai dari mencari makan, belajar dan mengunjungi teman yang lain. Penghuni hutan yang lain sudah mengetahui persahabatan di antara keduanya, bahkan sang raja hutan, yaitu singa yang memberikan istilah sahabat sejati kepada keduanya. Pada suatu hari yang cerah, saat merpati putih dan merpati cokelat terbang bersama, mereka melihat kerumunan binatang di bawah mereka.

Rahasia di Balik Nama 'Soi'

ii..So'i takok ii.. ii..So'i takok ii... ii..So'i takok ii.. (RE: ii..So'i tanya ii) Tulisan diatas adalah lagu yang sering dinyanyikan Gentong, saat bertanya tentang pelajaran kepadaku.   SOI. Nama yang terdiri dari 3 huruf ini menjadi saksi perjalanan hidupku. Setiap orang yang bertemu dan mengetahui nama populerku, yaitu soi, mereka bertanya, apa hubungannya Safrizal Ariyandi dengan Soi. Namun, nama Soi atau yang sekarang bisa menjadi Soimin, Somen, atau Sombe, memiliki perjalan panjang dalam penciptaan nama tersebut. Melalui artikel ini, aku akan mengungkapkan rahasia di balik nama yang melegenda tersebut.

Ekspresi Galau dalam Bahasa Jepang

suatu ketika, saya ngetweet di @bhsjepang, sekalian menambah ekspresi2 dalam bahasa jepang, lalu ada follower yang mention, "tema hari ini galau ya?" hehehe, jadi saya membuat rangkuman tweet saya yang dikira galau tersebut, 1. aishitemo ii desu ka | bolehkah aku mencintaimu? 2.  anata no egao ga daisuki desu yo | aku sangat suka senyumanmu lo 3. konban, boku no yume ni anata o aitai desu | malam ini, aku ingin bertemu dg mu di dalam mimpiku