Kantin, adalah tempat-ku-jatuh-cinta kedua kepada Dina. Siang hari ketika siswa-siswa bersorak gembira karena mendapatkan kabar bahwa guru-guru akan mengadakan rapat, ketika Aku dan Ahmad dan Arrasyid bingung karena tak ada kegiatan di masjid Al Maghfiroh (di SMA ku), sehingga harus luntang-lantung mencari kesibukan, aku memutuskan untuk mengajak kedua sahabatku ini menuju kantin. Kantin yang berukuran sebesar setengah lapangan, yang kira-kira berisi 6 penjual makanan dengan tempat masing-masing berpanjang dua-setengah meter dan berlebar tiga meter, mendadak sepi. Mungkin siswa yang lain sudah berebut jalan menuju pulang mereka masing-masing.
faktivis, anti kredo, pencari persamaan di tengah perbedaan, udah hobi nggambar sejak kecil, dan baru saja suka nulis