Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2015

Kisah Dua Ekor Burung Merpati

Alkisah, di sebuah hutan terdapat 2 ekor burung merpati yang bersahabat. Burung merpati putih dan burung merpati berwarna cokelat. Mereka berdua adalah sahabat sejati. Keduanya saling menolong dan membantu jika ada salah satu di antara mereka yang membutuhkan. Tidak hanya kepada sahabatnya, mereka terkenal baik hati kepada seluruh penghuni hutan. Baik merpati putih maupun merpati cokelat adalah burung yang ramah dan jujur. Hanya saja merpati putih yang lebih cerdas daripada merpati cokelat. Merpati putih suka mencari tahu tentang segala hal.  Merpati putih selalu bersama merpati cokelat kemana pun mereka pergi, mulai dari mencari makan, belajar dan mengunjungi teman yang lain. Penghuni hutan yang lain sudah mengetahui persahabatan di antara keduanya, bahkan sang raja hutan, yaitu singa yang memberikan istilah sahabat sejati kepada keduanya. Pada suatu hari yang cerah, saat merpati putih dan merpati cokelat terbang bersama, mereka melihat kerumunan binatang di bawah mereka.

Surabaya 2057 : Sendiri Tanpamu

Kau terbangun dari tidur panjang yang lelahkanmu, Sesali wajahmu merenta kisahmu terlupa, Kau sadari semua yang berjalan tlah tinggalkanmu , Dan tak dapat merangkai semua dekat di khayalmu... Kau dibangunkan oleh sinar matahari yang merayap masuk ke kamarmu melewati lubang-lubang jendela. Kau sengaja membuat lubang-lubang yang berukuran tak terlalu besar itu supaya kau masih bisa merasakan hangatnya cahaya di pagi hari. Walaupun seharusnya kau tahu kau harus menutup rapat-rapat jendela itu, supaya dapat lebih aman dari gangguan serangga-serangga malam ketika kau terlelap tidur. Kau masih bisa merasakan kengerian ketika menjumpai seekor kecoa berukuran satu kepalan tangan di suatu malam. Tapi sekarang sudah pagi, kau merasakan senyummu mengembang karena bersyukur masih bisa bernafas. Matahari masih mau menampakkan wajahnya pagi ini, mungkin tidak terlalu pagi , pikirmu. Kau bertanya jam berapa sekarang, dan kau memutuskan untuk mendongak melihat jam yang bertengger di dinding. P